SYSTEM BAHAN BAKAR DIESEL YANG BANYAK DIPAKAI :
SYSTEM POMPA PRIBAD
SYSTEM DISTRIBUSI
SYSTEM AKUMULATOR
Pompa
penyalur berfungsi menyalurkan bhan bakar dari tangki ke pompa tekanan
tinggi agar pompa tekanan tinggi selalu penuh dengan bahan bakar dalam
segala keadaan oleh karena itu tekanan pengalirannya harus slalu lebih
tnggi dari pada tekanan atmosfer. Hal ini untuk menjaga agar udara tidak
masuk ke saluran bahan bakar seandainya terjadi kebocoran ketiga system
bahan bakar ini mengunakan pompa bertekanan tinggi tetapi jumlah dan
fungsinya berbeda .
1) system pompa pribady setiap slinder di layani oleh satu pompa
Tekanan tinggi. Pompa tekanan tinggi adalah pompa plunyer yang di
lengkapi dengan pengatur kapasitas semprotan, sedangkan daya untuk
menggerakan daya di ambil dari daya mesin itu sendiri pompa di hubungkan
dari nozzle melalui pipa tekanan tinggi dan nozzle akan memberikan
bentuk pengebutan ke dalam silinder sesuai bentuk lubang nozzle.
Sebagai
pengembangan dari system pribady di lakukan dengan system penyemprotan
tunggal. Pada system ini pompa dan nozzle jad satu kesatuan
2) system distribusi menggunakan sebuah
pompa tekanan tinggi untuk melayani semua penyemprotan pada setiap
silinder. Pompa mengalirkan bahan bakar berteknan tinggi masuk ke dalam
distributor. Distributor membagi bahan bakar ke setiap pnyemprot sesuai
dengan urutan yang telah ditentukan.
3) system akumulator juga
menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua peyemprot
yang ada pada setiap silinder tetapi tidak di lengkapi dengan alat
pengatur kapasitas semprotan bahan bakar. Pada system ini pompa tekanan
tinggi mengalirkan bahan bakar masuk ke dalam sebuah akumulator yang di
lengkapi oleh katup pengatur tekanan sehingga tekanan bahan bakar dalam
akumulator dapat konstan.
DETONASI PADA MOTOR DIESEL
Jika
ignition relay ( waktu pembakaran tertunda ) terlalu panjang/jika
jumlah penguapan pada saat ini terlalu banyak, maka jumlah campuran yang
dapat terbakar pada saat perambatan api terlalu banyak, sehingga
menyebabkan kenaikan tekanan di dalam silinder sangat tinggi, hal ini
akan mengakibatkan timbulnya bunyi / getaran. Peristiwa di atas di sebut
dengan diesel knock ( detonasi ) untuk mencegah terjadinya detonasi
tadi perlu di cegah kenaikan tekanan yang tiba-tiba yaitu membuat dengan
campuran yang mudah terbakar pada temperatur yang rendah. Mengurangi
jumlah bahan bakar yang yang di injeksikan selama pembakaran tertunda.
Cara-cara untuk mengatasi deonasi :
v Menggunakan bahan bakar dengan angka cetan yang tinggi
v Menaikan temperatur udara dan tekanan pada saat awal injeksi
v Mengurangi jumlah injeksi pada saat awal injeksi
v Menaikan temperatur pada ruang bakar ( khusus pada daerah injeksi )
System bahan bakar
Bahan bakar dari tangki di tekan oleh pompa injeksi dan di injeksikan ke
Dalam
silinder melalui nozzle. Semua komponen yang berhubungan dengan kerja
ini di sebut dengan system bahan bakar. Ada 2 system yang banyak di
gunakan yaitu :
1) System bebas ( indefenden system )
2) Common system ( distributor pump )
a. Tangki bahan bakar
b. Saringan bahan bakar
c. Pompa bahan bakar
d. Saringan bahan bakar
e. Pompa injeksi
f. Distributor
g. Accu mulaor
h. Nozzle
1.system bebas ( independen pump )
System
in banyak di gunakan pada mesin penggerak dengan kecepatan tinggi.
Misal untuk kendaraan angkutan masing-masing silinder di lengkapi dengan
sebuah popa injeksi
2.common system ( distributor pump )
Pada
system in hanya 1 pompa yang menaikan tekanan bahan bakar di dalam
acculator. Dari acculator di bagikan ke tiap-tiap nozzle. Saat
injeksi dan jumlah bhan bakar yang di injeksikan oleh ditributor.
Acculator di lengkai dengan katup pengaman ( saffety valve ) untuk
memelihara agar tekanannya tetap ada juga yang tidak di lengkapi dengan
accumulator bahan bakar langsung di kirim dari pompa injeksi ke
distributor.
Penyaluran bahan bakar
Penyaluran bahan bakar seperti berikut :
KEMAMPUAN MESIN ( PERFOMANCE )
Kemampuan mesin banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Volume langkah total
Di mana Vl = volume langkah total < cc >
D = diameter silinder < cm >
L = Langkah torak < cm >
N = Jumlah silinder
2. Perbandingan kompresi ( compresion ratio )
Di
ukur berapa banyak campuran udara bahan bakar yang masuk ke dalam
silinder selama gerak hisap yang di pompakan pada langkah kompresi.
Perbandingannya adalah antara volume bila torak pada TMB ( volume
silinder + volume ruang bakar ) dengan volume sisa pada bagian atas
silinder bila torak berada pada TMB ( volume ruang bakar )
K = Perbandngan kompresi
A = Volume langkah
B = Volume ruang bakar
Bila
perbandingan kompresi naik, tekanan pembakaran bertambah dan tenaga
yang di hasilkan lebih besar akan mengakibatkan pemakaian bahan bakar
bertambah.
3. Efiseiensi panas
Efisiensi
panas suatu mesin adalah perbandingan panas yang di sediakan dengan
panas yang di rubah menjadi kerja efektif.bah menjadi
Bila
semua panas yang timbul pada saat pembakaraan dapat di rubah menjadi
kerja efektif dalam silinder, di katakan efisiensi panas 100%. Bila
jumlah panas dari pembakaran Q1 Kkal dan kerugian panas pada dinding
silinder adalah Q2 Kkal maka : efisiensi panas = Q1 – Q2 x 100 %
Q1
Q1 – Q2 = Adalah kerja efektif
4. Keseimbangan panas
Pembakaran dalam silinder menimbulkan panas. Panas tersebut ada yang di rubah menjadi tenaga efektif dan ada juga yang hilang.